PETABALI, Banyuwangi – Anggota Komisi VII DPR RI, Ir. H. Bambang Haryo Soekartono mengapresiasi setinggi-tingginya atas aksi berani para nelayan di perairan Selat Bali dalam menyelamatkan korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Hal tersebut disampaikan dalam sebuah seremoni di Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, Jumat (18/7/2025).
Terkait hal tersebut, Ir. H. Bambang Haryo Soekartono mengatakan bahwa sebanyak 14 nelayan menerima penghargaan khusus, termasuk uang tunai dan paket sembako, nelayan-nelayan tersebut dianggap sebagai pahlawan laut karena terlibat langsung dalam operasi penyelamatan sebelum Tim SAR resmi tiba di lokasi kejadian, mereka sigap melaut di tengah malam, melawan gelombang tinggi, hanya berbekal naluri dan rasa kemanusiaan. “Aksi yang mereka lakukan adalah bentuk nyata keberanian dan kemanusiaan, mereka pantas disebut sebagai pahlawan laut,” tegas Bambang dalam sambutannya.
Sebagai bentuk penghargaan, H. Bambang Haryo menyerahkan reward uang tunai antara Rp.1 juta hingga Rp.10 juta, rewad menyesuaikan kontribusi masing-masing nelayan, serta paket kebutuhan pokok, salah satu nelayan yang menerima penghargaan tersebut adalah Lukman Hakim, warga Jembrana, Bali, ia menjadi orang pertama yang menemukan korban selamat pada dini hari pasca insiden, saat tengah memancing. “Saya dengar orang teriak minta tolong, gelombang besar, masih gelap, saya nyalakan senter di kepala dan cari suaranya, ternyata dia penumpang kapal yang tenggelam,” tutur Lukman.
Lukman mengatakan, ia menyelamatkan lima orang korban dengan perahunya, demi keselamatan mereka, Lukman rela membuang seluruh hasil tangkapannya agar perahu tak kelebihan beban. “Ikan yang dapat, saya buang semua biar kapal kuat angkut korban,” ujarnya tulus.
Kisah serupa juga datang dari Saifullah, nelayan asal Pebuahan, mendengar kabar dari anaknya yang bekerja di pelabuhan, ia langsung melaut dan berhasil mengevakuasi 15 orang dari sekoci, meskipun dua diantaranya telah meninggal dunia. “Saya bawa tujuh orang, satu meninggal, teman saya bawa delapan, satu juga meninggal,” tuturnya.
Melihat keberanian luar biasa tersebut, H. Bambang Haryo megatakan akan mengusulkan kepada Basarnas agar para nelayan yang terbukti memiliki kemampuan dan pengalaman laut bisa diberdayakan secara resmi dalam jaringan SAR Nasional. “Mereka punya naluri laut yang luar biasa, saya akan usulkan mereka dilibatkan secara resmi dalam misi SAR,” ujarnya penuh semangat.
Politisi dari Partai Gerindra ini juga mendorong agar pemerintah memberikan pelatihan keselamatan laut secara rutin bagi para nelayan, yang selama ini menjadi garda terdepan dalam banyak situasi darurat di laut namun sering luput dari perhatian negara. “Pemerintah wajib hadir memberi pelatihan dan pembekalan, jangan sampai nelayan terus bergerak tanpa perlindungan yang memadai,” tegas H. Bambang.
H.Bambang Haryo mengungkapkan bahwa insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya menyisakan duka mendalam, namun di sisi lain menyingkap wajah solidaritas masyarakat pesisir, tanpa perintah, mereka bergerak spontan, mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan orang lain. “Kisah ini harus jadi inspirasi nasional, bahwa kepahlawanan itu masih hidup di tengah rakyat kecil, di antara suara mesin perahu dan riuh ombak,” pungkasnya. (Red)