Example 728x250

Lakukan Riset, Peneliti Senior University Of New South Wales Australia Terinspirasi dengan Kemajuan Banyuwangi

PETABALI, Banyuwangi – Peneliti Senior dari University of New South Wales, Canberra Australia, Associate Professor Minako Sakai datang ke Banyuwangi dan bertemu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pada Senin (21/7/2025). Peneliti senior tersebut datang ke Banyuwangi dengan tujuan riset pengembangan sektor ekonomi hingga potensi pesisir Banyuwangi menarik perhatian.

Terkait hal tersebut, Professsor Minako Sakai mengatakan bahwa riset yang dilakukan ini merupakan kolaborasi antara Universitas South Wales Canberra Australia dan UGM untuk mencari model terbaik dari pola dan kebijakan pemerintah daerah yang membawa kemajuan bagi daerahnya. “Kami ingin mencari model kebijakan pemerintah yang bisa menjadi kunci dalam memajukan daerah, sebelumnya, kami sudah melihat dan mendengar tentang berbagai kemajuan Banyuwangi dari media. Untuk itu, kami terinspirasi melakukan riset di sini, mencari tahu sejauh mana dan bagaimana Banyuwangi bisa maju,” ucap Minako yang juga Deputy of Head School (Research) di School of Humanities and Social Sciences, UNSW.

Penelitian yang dilakukan Minako, diantaranya fokus tentang pengembangan ekonomi Banyuwangi hingga pengembangan potensi pesisir dan keterlibatan nelayan dalam kemajuan daerah, faktor apa saja yang mendukung pertumbuhan dan pengembangan tersebut. “Kami berpikir Banyuwangi bisa jadi contoh baik, harapan kami nantinya pola-pola kebijakan yang diterapkan di Banyuwangi juga bisa diimplementasikan di daerah-daerah lain,” ujar Minako.

Bupati Ipuk Fiestiandani menyampaikan apresiasi atas dipilihnya Banyuwangi sebagai lokus riset, Bupati Ipuk menjelaskan kemajuan Banyuwangi merupakan hasil dari strategi pembangunan yang terintegrasi dan berorientasi jangka panjang, ada sejumlah faktor yang mendukung diantaranya transformasi birokrasi, membangun konektifitas dan infrastruktur, penguatan ekonomi lokal hingga kemitraan dengan berbagai pihak. “Transformasi birokrasi menjadi langkah awal Banyuwangi, karena yang menggerakkan berbagai program pembangunan, transformasi dilakukan dengan digitalisasi dan orientasi pada pelayanan publik,” ucap Ipuk.

Selanjutnya, pengembangan ekonomi daerah dilakukan dengan menjadikan pariwisata sebagai payung besarnya, seiring hal tersebut Banyuwangi tetap mendorong kemajuan di berbagai sektor, baik pertanian dan perikanan, agar ekonomi Banyuwangi tidak hanya bergantung pada satu sektor saja. “Pariwisata menjadi motor penggerak karena memberikan multiplier effect yang besar, di sektor pertanian kami mendorong diversifikasi komoditas serta penguatan hilirisasi, modernisasi alat pertanian hingga menjaring petani muda lewat program inkubasi dan permodalan,” ungkap Ipuk.

Sedangkan, di sektor pesisir Banyuwangi melakukan pengembangan ekonomi berbasis nelayan dengan mengintegrasikan sektor perikanan dan pariwisata, mulai penguatan komunitas nelayan dan mendorong tumbuhnya pariwisata bahari. “Pemda mengintegrasikan perikanan, pariwisata, dan konservasi dalam RTRW, juga memberi dukungan infrastruktur pesisir, seperti akses jalan, tempat pendaratan ikan, dan dermaga hingga program pelatihan bagi nelayan,” pungkasnya. (Red)

Sumber Berita : Banyuwangikab.go.id

________________________________ Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomer 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: Redaksi@pewartabali17102024@gmail.com. Terima kasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250