PETABALI, Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan pentingnya kesiapan Pemerintah Daerah (Pemda) menghadapi dua agenda besar dalam waktu dekat yaitu Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2024 dan libur Natal juga Tahun Baru. Hal tersebut disampaikan Mendagri dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah dan Sosialisasi Bencana Hidrometeorologi di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (18/11/2024).
Terkait hal tersebut, Mendagri Muhammad Tito Karnavian mengatakan bahwa menjelang Pilkada Serentak dan antisipasi libur panjang akhir tahun, ia menekankan pentingnya kesiapan pemerintah daerah menghadapi dua agenda besar, yaitu Pilkada Serentak 2024 dan libur Natal dan Tahun Baru. “Pilkada Serentak pertama kali di semua daerah seluruh Indonesia, kecuali Gubernur DIY dan Wali Kota di Jakarta dan Bupati Kepulauan Seribu, tapi semua daerah dalam melaksanakan Pilkada tersebut semua terdampak, juga terjadi mobilisasi, pada pencoblosan nanti yaitu hari Rabu, tanggal 27 November 2024, adalah hari libur nasional,” ujarnya.
Selain itu, Mendagri juga mengingatkan Pemda untuk mengantisipasi lonjakan aktivitas masyarakat selama masa kampanye hingga proses pemungutan suara, selain itu ia juga menekankan pentingnya memastikan ketersediaan logistik agar tidak terjadi kelangkaan yang dapat mengganggu stabilitas. “Jadi jangan sampai terjadi kelangkaan stok,” tegasnya.
Setelah pelaksanaan Pilkada, Mendagri meminta Pemda untuk mewaspadai dampak dari libur panjang Natal dan Tahun Baru yang berpotensi meningkatkan mobilitas masyarakat. “Setelah Pilkada nanti ada Natal dan Tahun Baru, bulan depan liburnya cukup panjang, masyarakat akan berlibur juga, ini perlu kita antisipasi juga,” ucapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengingatkan inflasi pada bulan November 2023 cenderung meningkat dibandingkan bulan Oktober, berdasarkan data historis, inflasi bulan November 2023 month-to-month mencapai 0,38 persen, naik dari 0,17 persen di bulan Oktober, tren serupa juga terlihat pada tahun-tahun sebelumnya, sehingga perlu kewaspadaan dalam mengelola inflasi di tingkat daerah. “Di tahun 2023 yang menjadi penyumbang inflasi bulan November adalah cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan tarif angkutan udara,” ucapnya. (Red)