PETABALI, Jembrana – Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan mencatatkan sejarah tersendiri dalam mutasi aparatur sipil negara (ASN). Untuk pertama kalinya, pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan bagi pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana digelar bukan di gedung perkantoran, melainkan di tengah hamparan sawah, tepatnya di Subak Telepus, Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo, Senin (30/6/2025).
Sebanyak 34 pejabat eselon III.a, III.b, dan IV.a resmi dilantik dan dimutasi ke jabatan baru, sesuai dengan tiga Keputusan Bupati Jembrana yaitu:
– Nomor 821.2/34/BKPSDM/2025 tentang mutasi jabatan Eselon III.a,
– Nomor 821.2/35/BKPSDM/2025 tentang mutasi jabatan Eselon III.b,
– Nomor 821.2/36/BKPSDM/2025 tentang mutasi jabatan Eselon IV.a.
Dalam sambutannya, Bupati I Made Kembang Hartawan menegaskan bahwa pelantikan di sawah ini bukan sekadar simbolik, melainkan bentuk komitmen terhadap reformasi birokrasi berbasis pelayanan rakyat dan penghargaan terhadap nilai-nilai lokal. “Sawah adalah simbol kehidupan rakyat Bali, tempat produksi pangan dan nilai gotong royong. ASN harus turun langsung merasakan denyut nadi rakyat, bukan hanya duduk di belakang meja,” ujar Kembang Hartawan.
Suasana pelantikan pun berbeda dari biasanya. Diiringi desir angin dan suara gemericik air irigasi, para pejabat tampak khidmat mengikuti sumpah jabatan di tengah hijaunya areal persawahan.
Mutasi ini melibatkan perombakan besar-besaran dalam struktur pemerintahan. Di antara pejabat yang mengalami rotasi adalah:
– I Dewa Putu Eka Adi Putra, M.Pd., kini menjabat Kepala Bagian Pemerintahan.
– Gede Wariyana Prabawa, SSTP., MM., dipercaya menjadi Camat Negara.
– I Gusti Ngurah Putu Sugiarta, SP., kini menangani Bidang Kesehatan Hewan dan Veteriner.
– Ni Made Yunny Kurnia Wathi, ST., diangkat sebagai Kepala Bagian Umum dan Kearsipan.
– Tri Karyna Ambaradadi, S.STP., M.AP., kini menjabat Sekretaris Kecamatan Jembrana.
Sementara Ketut Komala Dewi, SH., MM. menjabat Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat.
Mutasi ini juga menyentuh sektor teknis seperti pertanian, lingkungan hidup, sosial, kesbangpol, serta bidang pelayanan kesehatan dan pemberdayaan perempuan. Seluruh pejabat yang dilantik akan menerima tunjangan jabatan sebesar Rp 980.000 per bulan, sebagaimana tercantum dalam dokumen keputusan resmi.
Mutasi ini telah melalui kajian mendalam oleh Tim Penilai Kinerja PNS (TPK-PNS) Kabupaten Jembrana, berdasarkan surat nomor 800/2/TPK-PNS/2025 tanggal 17 April 2025, dan mendapatkan persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri melalui surat nomor 100.2.2.6/3572/OTDA tanggal 19 Juni 2025.
Bupati menyatakan bahwa mutasi ini adalah bagian dari pembenahan struktural dan profesionalisasi birokrasi. “ASN yang dimutasi ini dipilih berdasarkan kompetensi dan integritasnya. Rotasi ini adalah bagian dari proses regenerasi dan penyegaran birokrasi untuk menjawab tantangan zaman,” tegas Kembang Hartawan.
Pelantikan di sawah ini juga disebut-sebut sebagai langkah berani yang membedakan gaya kepemimpinan Bupati Jembrana saat ini dengan para pendahulunya. Tidak hanya menjadi simbol reformasi birokrasi, kegiatan ini juga mendapat apresiasi luas dari masyarakat dan kalangan ASN sendiri.
I Komang Parna, S.Sos., yang dilantik sebagai Kepala Bagian Perekonomian, menyampaikan rasa haru dan semangat barunya. “Saya merasa lebih dekat dengan rakyat dan alam. Ini cara baru memulai amanah yang sangat bermakna,” ujarnya usai pelantikan.
Dengan menjadikan areal pertanian sebagai tempat pelantikan pejabat, Pemerintah Kabupaten Jembrana secara simbolik mengingatkan bahwa pemerintahan bukan untuk kemewahan, tapi untuk kerja dan pengabdian. Langkah ini juga sejalan dengan semangat “Bali Era Baru”, yang menekankan keseimbangan antara kemajuan dan kearifan lokal.
Jembrana telah memulai babak baru birokrasi dari sawah, untuk rakyat. Reformasi bukan hanya di atas kertas, tapi ditanam langsung di tanah tempat rakyat berpijak. (Red)