PETABALI, Jembrana – Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan menggelar Mutasi Perdana di masa kepemimpinannya, namun kali ini, tempatnya tidak biasa, bukan di gedung atau ruangan, tetapi di tengah sawah, tepatnya di Subak Telepus, Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo, Senin (30/6/2025). Sebanyak 34 Pejabat Administrator dan Pengawas di Lingkungan Pemkab Jembrana dilantik.
Adapun rincian pejabat yang dilantik, yaitu sebagai berikut:
1. 23 Pejabat Administrator, yang terdiri dari Eselon III/a sebanyak 12 orang, dan Eselon III/b sebanyak 11 orang
2. 11 Pejabat Pengawas, yang terdiri dari Eselon IV/a sebanyak 9 orang, dan Eselon IV/b sebanyak 2 orang.
Itulah 34 Pejabat Administrator dan Pengawas di Lingkungan Pemkab Jembrana yang dilantik.
Daftar pejabat yang turut dalam mutasi diantaranya, yaitu:
1. Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan dijabat oleh I Dewa Putu Eka Adi Putra, yang sebelumnya Plt
2. Kabag Umum dijabat oleh Ni Made Yunny Kurniawati, yang sebelumnya Pengawas Koperasi Ahli Muda menggantikan Inda Mustika Ayu.
3. Camat Negara dijabat oleh Gede Wariyana Prabawa, yang sebelumnya Lurah Lelateng menggantikan I Wayan Andy Suka Anjasmara
4. Camat Mendoyo dijabat oleh I Putu Noviana, yang sebelumnya Sekdis Pertanian dan Pangan menggantikan I Komang Dhiyatmika.
Itulah daftar pejabat yang turut dalam mutasi tersebut.
Terkait hal tersebut, Bupati Kembang menjelaskan mengenai alasan pemilihan tempat digelar di tengah sawah, ada makna serta harapan yang tersirat. “Saya pilih alam terbuka, sawah ini sebagai tempat pelantikan, bukan tanpa alasan, saya ingin menyampaikan pesan kepada pejabat yang dilantik bahwa sebagai pejabat publik, saudara harus memiliki sensitivitas terhadap kondisi lingkungan sekitar, sawah ini bukan sekedar lokasi, tapi sebagai pengingat bahwa setiap langkah kita harus berpijak pada tanah, pada realitas rakyat,” ucapnya.
Lebih lanjut, Bupati Kembang menjelaskan bahwa sawah adalah harapan para petani, namun kondisi sekarang, sawah ini tidak bisa ditanami lagi karena bendungan jebol, petani dan keluarganya menjerit dan menangis, mereka tidak tahu harus mengadu kepada siapa.
“Di sinilah kehadiran saudara dibutuhkan untuk mendengarkan dan mencarikan solusi terhadap persoalan yang mereka hadapi, saudara harus bekerja seperti petani, sabar, jujur dan tak mengenal lelah, agar yang kita tanam hari ini bisa dipanen kelak,” ungkapnya.
Lanjutnya, Bupati Kembang menjelaskan bahwa mutasi/rotasi jabatan ini dilaksanakan secara profesional, dari awal, tengah, sampai akhir dan tidak ada intervensi, ia sepenuhnya melihat pemenuhan syarat administrasi, aspek kelayakan, aspek kepatutan dan juga kinerja. “Untuk itu saya ingatkan, pegawai tidak perlu nyetor sesuatu kepada saya selaku bupati, baik uang THR, uang aneh-aneh, parcel, bingkisan, kado atau apapun, cukup tunjukkan kinerja untuk rakyat, karena penilaian terhadap kinerja dalam perjanjian kinerja saudara, akan kami terapkan tegas, sekali lagi kami tegaskan tidak ada pungutan, setoran, biaya untuk siapapun, dengan dalih apapun dan kepetingan apapun,” tegasnya.
Selanjutnya, Bupati Kembang mengatakan bahwa pelantikan ini dilaksanakan untuk mengisi sejumlah kekosongan jabatan, kekosongan jabatan tersebut tentunya berpengaruh terhadap efektifitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, yang seharusnya berjalan optimal dan selaras, dengan salah satu misi yaitu mewujudkan pelayanan publik yang reponsif, adaptif dan inovatif. “Saya berharap pejabat yang baru dilantik dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, dan selesaikan seluruh kewajiban pada jabatan yang ditinggalkan, dan melakukan ambil alih tugas, dokumen-dokumen penting, arahan pimpinan, dan hal-hal lainnya, terkait dengan jabatan lama kepada pejabat yang baru, jangan meninggalkan jabatan lama begitu saja, kita harus berpikir tentang keberlanjutan pelaksanaan tugas-tugas yang kita tinggalkan, jangan ada ego,” pungkasnya. (AM)